Sepenuh harap, membawa angan dalam genggaman,
Sepenuh hati, membawa sebuah nama dalam doa,
Dengan sabar ku eja setiap kata, memastikan semua asa tersampaikan pada-Nya,
Memanjatkan hari-hari yang tak pernah ada lagi
Memanjatkan hari-hari yang tak pernah ada lagi
Hasratku akanmu membelenggu kenangan yang tertinggal,
Menarik jiwaku keluar dari kerumunan,
Merasukiku dengan api yang sulit kupadamkan,
Batinku terbakar luruh, ragaku bersimbah peluh,
Berharap engkau menjatuhkan jangkarmu,
Selayaknya kau tempatku berlabuh, kala itu
Aku terjatuh lunglai, tanpa daya yang mengisi,
Aku terjatuh lunglai, tanpa daya yang mengisi,
Namun ku coba berdiri tegak meski nyawaku entah dimana,
Asaku hilang bersama nestapa, rasaku nyata terlihat maya,
Meski kala itu katamu ucapku penuh bual,
Ku harap goresan ini mengetuk pintu hatimu yang telah baal
Tingginya pasang di laut telah kuarungi,
Luasnya samudera menjadi tempatku melarikan diri,
Menghempas segala asa dan kenangan,
Hingga membenturkan diri ke palung terdalam,
Aku berlari sekuatku, sejauh bayangmu menjauhiku,
Mencoba lupa hadirmu pernah ada,
Namun tersadar, singkatnya cerita menjadi yang terindah
Keluhku, anganku, tak sempat kusampaikan,
Tak sempat kutumpahkan segala rasa yang kupendam,
Takutku terlalu dini untuk berucap saat itu,
Inginku menatap matamu lekat,
Mengizinkanmu memaknai arti pesanku,
Menginginkanmu menjiwai setiap kata yang penuh rasa
Aku terlanjur luluh, menunggumu untuk kusandari,
Dan bibirku mengucap namamu setiap waktu-Nya tanpa kusadari,
Aku yang masih berharap jemarimu menggenggamku erat,
Berharap hatimu terulur manja,
Berharap hatimu terulur manja,
Berharap dekapmu melebur manis,
Berharap semesta menghadirkan jiwa dan ragamu,
Utuh, tanpa ragu,
Satu kali lagi..
Aku ingin rasaku berhenti,
Dan cukup sampai di sini,
Meski telah kucoba ribuan kali,
Namun namamu terus menggema dalam jiwa,
Bayangmu masih terukir dalam benak,
Aku ingin memelukmu erat,
Membiarkan egoku menikmati setiap detik yang berjalan,
Membiarkan hatiku merasa sedalam-dalamnya,
Satu kali lagi..
Goresan penaku yang terakhir untukmu,
Ingin ku janji namun takut kuingkari
Semoga yang belum sempat terucap,
Yang tertuang dalam pesan,
Yang tertulis penuh rasa,
Kini dapat tersampaikan
Meski tak tahu kapan,
Semoga dapat meyakinkan,
Semoga kali ini kau percaya,
Aku pernah sungguh.
Meski kita tak lagi saling menyapa,
Semoga kita takkan saling melupa.