5/25/2021

Sang Penguasa

Kehilanganmu, pernah menjadi busur bagiku.
Seperti habis dayaku, terengah mengejarmu.
Seperti dusta bagiku, termenung menunggumu.

Menatap punggungmu dari jauh,
Melihatmu berjalan lurus membelakangiku,
Dan tak sekalipun menolehkan wajahmu,
Dalam hati ku lirih merindu tatapmu.

Aku yang pernah gelisah di setiap pertemuan,
Tatapku lekat tertuju batinmu,
Merisau dalam hati,
Bagaimana bila jumpa tak ada lagi

Aku yang pernah takut akan mimpi,
Merisaukan pertemuan yang takkan pernah terjadi lagi,
Bangunku dari tidur menjadi sendu,
Takutku menjadi sebuah pertanda


Firasatku, mimpiku, menjadi nyata
Meski kau dulu menyangkal..


Kehilanganmu, pernah menjadi payahku.
Namun waktu berisyarat, kehilanganmu tak kekal bagiku.
Melihatmu tersungkur penuh peluh,
Kehilangan jiwa yang takkan kembali lagi.
Kehilangan bagimu, hidup kini tak sama lagi.

Kehilanganmu bagiku, 
Tetap dapat kumaknai meski sendiri.
Kehilanganmu tak kekal bagiku,
Meski jumpa tak ada lagi.

5/19/2021

Semu

Terima kasih telah hadir,
ke mimpi yang telah kunanti sekian lama.
Entah semesta tak kunjung menjawab pintaku,
menghadirkan sukmamu dalam bunga tidurku.

Senyummu tetap gagah, tatapmu tetap lekat,
sapamu tetap teduh, gelakmu tetap mengisi.
Pelukmu meneduhkan, cumbumu menghangatkan.
Mendayung kembali memori terbenam, menjalin kasih tanpa permisi, 
seperti hadirmu kala itu.....

Mengetuk pintu yang kututup rapat,
mengambil hati yang kukira takkan kubagi lagi.
Dan tak lama, menghempas segala asa yang kubuat,
memaksaku menghapus segala memori yang terpupuk,
memaksaku berjalan sendiri tanpa genggaman.

Akupun berlari, mengejar cita.
Meski tak lagi kunikmati rengkuhan kasih.
Hadirmu dulu, mengubah letih menjadi candu.
Setiap malam tak ada muram. Setiap malam, kau ku kenang.

Terima kasih telah kembali,
Memeluk hati yang telah lama merindu,
Meski hadirmu semu.