1/26/2017

Happiness comes from Within.

Hi guys welcome back to my personal blog! This is me Aisya, dan sekarang gue ingin berbagi sedikit tulisan tentang arti kata "bahagia". Mungkin teman-teman bisa mencari secara harfiah arti kata bahagia, tapi pernah gak kalian realize sesungguhnya kapan sih kita merasa bahagia?

Gue pribadi merasa bahagia ketika gue merasa bersyukur dengan apa yang gue miliki saat ini. Merasa bersyukur dan tidak mengeluh adalah kunci dari bahagia untuk gue. Ketika gue merasa kurang dengan apa yang gue miliki saat ini, rasanya ingin mengeluh terus. Kesel, capek, malu, semua terus dirasakan. Tapi ketika gue merasa bersyukur biar hanya punya uang seribu rupiahpun, rasanya tetap bahagia. Gue masih bisa napas, gue masih bisa makan meskipun minta orangtua, gue masih bisa main hp, laptop, bahkan blogging seperti saat ini. Rasa bersyukur itu seharusnya ditanamkan untuk hal sekecil apapun, sesimpel apapun. Sesimpel mengucap syukur karena masih diberi kesempatan hidup dan beraktivitas sehingga bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi.


Gue personally pernah menjadi orang yang kurang bersyukur, sehingga bawaannya iri dan murung dengan orang lain. Tapi saat ini, gue sedang mencoba menerapkan kebiasaan bersyukur pada diri gue sendiri. Klise memang kalau dibilang alasan untuk bersyukur adalah karena kita masih jauh lebih beruntung dibandingkan orang lain, tapi ada alasan lain yang membuat gue sedang melatih diri untuk tetap bersyukur. Alasannya simpel, agar gue selalu bisa bahagia. Dalam keadaan apapun.


Gue punya kebiasaan ketika merasa di "titik terendah", gue pergi ke suatu yayasan Tuna Netra yang ada di daereah Serpong. Setiap kali gue di perjalanan pulang dari sana, gue selalu merasa re-born, seperti terlahir kembali. Rasanya sangat-sangat bahagia. Hidup seperti tidak ada masalah sebelumnya, beban semua terangkat. Gue bahagia karena melihat para penghuni yayasan yang ternyata jauh lebih bahagia dari gue. Tidak lain dan tidak bukan karena mereka ternyata jauh lebih bersyukur daripada gue. Dalam keadaan mereka yang tidak dapat melihat, mereka tetap bisa beraktivitas seperti biasa, bahkan pancaran kebahagiaan mereka sangat terlihat jelas ketika mereka sedang tersenyum, atau tertawa. Hebatnya lagi, mereka tetap bisa menggunakan komputer, alat musik, bahkan sepeda. Mereka tidak menjadikan status "Tuna Netra" sebagai hambatan dalam menjalankan aktivitas. Dan yang paling membuat gue tidak berhenti berdecak kagum sampai saat ini adalah, mereka setiap harinya memproduksi 3 set Al-Qur'an Braille untuk dibagikan secara gratis kepada Tuna Netra lainnya di Indonesia. Subhanallah, Allahuakbar.


Setelah beberapa kali mengalami masalah ini itu, serta kesana-kemari untuk mencari solusi, gue bertemu satu titik di mana gue sangat yakin bahwa bahagia itu didapat bukan dari orang lain, tapi dari dalam diri kita sendiri. Mau punya rumah sebesar apapun, barang semewah apapun, uang sebanyak apapun, keluarga yang harmonis, bahkan pasangan yang rupawan sekalipun, kalau tidak bisa mensyukurinya maka bahagia tidak akan hadir dalam kehidupan. Perasaan kurang puas dalam segala aspek adalah wajar, itulah yang membuat manusia belajar dan mengejar sesuatu yang lebih baik, tidak lain dengan ekspektasi agar dirinya juga bisa menjadi lebih baik pula. Gue juga sering kali memiliki perasaan kurang puas terutama dalam hal materi pelajaran, rasanya menjelang ujian apa yang sudah gue pelajari masih aja terasa kurang, hingga akhirnya membuat gue untuk membuka buku dan membaca lagi materinya. Tetapi kurang puas bukan berarti tidak bersyukur, kan? :) 



Pada akhirnya, bagi gue saat ini, hal yang terpenting adalah, bahagia itu didapat dari adanya rasa puas dalam diri. Dan rasa puas dalam diri sendiri didapat karena merasa bersyukur dengan apa yang ada. Mungkin tulisan ini sangat biasa, mohon dimaklumi karena sudah disebutkan di description box blog gue kalau gue bukan penulis hihi. Gue hanya pembaca buku yang gemar menulis, tapi semoga setelah membaca tulisan ini teman-teman bisa menjadi lebih bahagia lagi dari sebelumnya!






January, 26th 2017

Warmest regards,



-Azmeirina-

2 comments:

  1. Hai dear salam kenal
    setuju banget sama kata-katanya, bahagia itu ketika kita bisa bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki. Orang yang bahagia itu sudah pasti pandai bersyukur jarang ngeluh dan kalaupun ngeluh bukan lewat medsos tapi langsung sama Tuhan.

    Btw mampir kesini yuk dan jgn lupa di follback (^.^)
    diaryjejhe.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, terima kasih banyak sudah mampir ke sini! Sorry for the late reply :))

      Delete