10/24/2015

Peradaban

Hai, apa kabar?

Kali ini aku akan mengulas tentang peradaban.

Ya, peradaban. Sebuah kata yang sarat akan makna, yang mungkin sering kita dengar dan sering kita ucapkan, namun kali ini aku akan ulas sedikit mengenai peradaban dari sudut pandang yang berbeda.

Kemarin, aku pergi bersama dua orang temanku, ke tempat yang ku sebut "hidden escape" favoritku. Letaknya lumayan cukup jauh dari ibu kota, jauh dari peradaban. Namun, di sana aku dapat menemukan arti dari kebahagiaan yang sesungguhnya. Aku sudah beberapa kali pergi ke sana, karena memang tempat itu adalah salah satu tempat favoritku yang selalu aku ingin kunjungi. Dan seperti biasanya, ketika sampai di sana dan kembali dari sana, aku merasakan bahagia, seperti beban hidupku terbang, tapi bukan berarti melepas semua masalah, justru aku ingin menyelesaikan masalah yang ada, namun aku dapat kembali menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Kebahagiaan yang sejati.

Kali ini ada yang sedikit berbeda, salah seorang temanku berujar bahwa kebahagiaan yang kuraih saat ini merupakan hasil isolasi diri dari peradaban. Karena sering kali, kita dituntut untuk mengikuti peradaban, dan jika kita tidak bisa beradaptasi dengan peradaban secara baik, maka hal tersebut bisa menjadi beban di kemudian hari.

Aku merasa itu adalah benar.

Mengisolasi diri dari peradaban, tak selamanya buruk. Memang terkadang aku tertinggal, namun di sisi lain aku merasa bahagia.

Kebahagiaan yang sejati.


Seperti terlahir kembali.

No comments:

Post a Comment